Feb 7, 2018 - This website uses cookies to ensure you get the best experience on our website. Our partners will collect data and use cookies for ad. Asuhan Kebianan Pada Ibu Hamil Yang Hipertensi Hipertensi ditemukan pada ibu hamil baik pada penyakit sebelumnya (5-15% dari total ibu hamil) atau sebagai gangguan yang berhubungan dengan kehamilan, pre-eklamsia (Lyoyd, dalam Wylie).
Perlu ditekankan bahwa sindroma preeklampsia ringan dengan hipertensi, edema, dan proteinuri sering tidak diketahui atau tidak diperhatikan oleh wanita yang bersangkutan. Tanpa disadari, dalam waktu singkat dapat timbul preeklampsia berat, bahkan eklampsia. Dengan pengetahuan ini, menjadi jelas bahwa pemeriksaan antenatal yang teratur dan secara rutin mencari tanda-tanda preeklampsia, sangat penting dalam usaha pencegahan preeklampsia berat dan eklampsia, di samping pengendalian terhadap faktor-faktor predisposisi yang lain. Diagnosis pre eklamsia ditegakkan berdasarkan adanya dua dari tiga gejala, yaitu penambahan berat badan yang berlebihan, edema, dan proteinuria. Penambahan berat badan yang berlebihan bila terjadi kenaikan 1 Kg seminggu berapa kali.
Edema terlihat sebagai peningkatan berat badan, pembengkakan kaki, jari tangan, dan muka. Tekanan darah > 140/90 mmHg atau tekanan sistolik meningkat >30 mmHg atau tekanan diastolik >15 mmHg yang diukur setelah pasien beristirahat selama 30 menit.
(Kapita Selekta Kedokteran, Mansjoer Arif, Media Aesculapius, Jakarta, 2000). Pemeriksaan Fisik • Muka: tidak pucat, tidak ada oedema • Mata: seclera putih, konjungtiva merah muda • Hidung: bersih, tidak ada polip • Mulut: bibir tidak pucat, lidah bersih, tidak ada karies dan stomatitis • Telinga: simetris, bersih, tidak ada serumen, nyeri tragus kanan dan kiri (-/-) • Leher: tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, limfe dan vena jugularis • Payudara: simetris, bersih, tidak ada benjolan, puting susu kanan dan kiri menonjol • Abdomen: terdapat linea nigra, tidak ada bekas luka oprasi.
MAKALAH KEPERAWATAN MATERNITAS “INFEKSI TRACTUS GENETALIA” Di susun oleh: Indah Fitri Anita Sari (NIM: 1511007) Liliani Permata Sari (NIM: 1511009) PROGRAM S-1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PATRIA HUSADA BLITAR 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita semua ke jalan kebenaran yang diridhoi Allah SWT. Maksud kami membuat makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah KEPERAWATAN MATERNITAS yang diamanatkan oleh dosen kami. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini banyak sekali kekurangannya baik dalam cara penulisan maupun dalam isi. Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat, khususnya bagi kami yang membuat dan umumnya bagi yang membaca makalah ini, untuk menambah pengetahuan tentang “INFEKSI TRACTUS GENETALIA”Amin. Desember 2017 Penyusun DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.......
DAFTAR ISI........ BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...... 1.2 Rumusan Masalah...... 1.3 Tujuan....... BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi....... 2.2 Sebab terjadinya hipertensi dalam kehamilan... 2.3 Klasifikasi hipertensi dalam kehamilan....
2.4 Epidemiologi hipertensi dalam kehamilan.... 2.5 Faktor resiko hipertensi dalam kehamilan.... 2.6 Pencegahan.......
2.7 Komplikasi....... 2.8 Patofisiologi....... 2.5.1 Pathway...... 2.9 Pentalakasanaan...... BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan...... 3.2 Saran.......
DAFTAR PUSTAKA BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Radang atau infeksi pada alat-alat genetal dapat timbul secara akut dengan akibat meninggalnya penderita atau penyakit bisa sembuh sama sekali tanpa bekas atau dapat meninggalkan bekas seperti penutupan lumen tuba. Penyakit ini bisa juga menahun atau dari permulaan sudah menahun. Salah satu dari infeksi tersebut adalah pelviksitis, serviksitis, adneksitis dan salpingitis Sebagian besar wanita tidak menyadari bahwa dirinya menderita infeksi tersebut.
Biasanya sebagian besar wanita menyadari apabila infeksi telah menyebar dan menimbulkan berbagai gejala yang mengganggu. Keterlambatan wanita memeriksakan dirinya menyebabkan infeksi ini menyebar lebih luas dan akan sulit dalam penanganannya. Dengan memperlihatkan saluran yang berkelanjutan, alat genetalia wanita berhubungan langsung dengan dunia luar melalui saluran tuba menuju peritonieum, saluran dan kavum uteri, kanalis servikal dan vagina dan vulva. Melalui saluran tersebut diperkirakaan infeksi pada bagian luar vulva dan vagina dapat berkelanjutkan menuju kavum peritoneum, sehingga terjadilah peritonitis local maupun umum. Infeksi perkontinuitatum dapat dicegah karena adanya mekanisme pertahanan.
Vulva dengan kulit dan epitel yang berlapis merupakan hambatan utama untuk terjadinya infeksi vulvitis. Vagina dengan bakteri doderlein yang mampu membuat suasana asam dapat menghindari terjadinya infeksi vaginitis. Serviks uteri yang selalu mengeluarkan lendir dan dapat mengental dibagian bawah, menghalangi masuknya bakteri menuju kavum uteri.
Feb 7, 2018 - This website uses cookies to ensure you get the best experience on our website. Our partners will collect data and use cookies for ad. Asuhan Kebianan Pada Ibu Hamil Yang Hipertensi Hipertensi ditemukan pada ibu hamil baik pada penyakit sebelumnya (5-15% dari total ibu hamil) atau sebagai gangguan yang berhubungan dengan kehamilan, pre-eklamsia (Lyoyd, dalam Wylie).
Perlu ditekankan bahwa sindroma preeklampsia ringan dengan hipertensi, edema, dan proteinuri sering tidak diketahui atau tidak diperhatikan oleh wanita yang bersangkutan. Tanpa disadari, dalam waktu singkat dapat timbul preeklampsia berat, bahkan eklampsia. Dengan pengetahuan ini, menjadi jelas bahwa pemeriksaan antenatal yang teratur dan secara rutin mencari tanda-tanda preeklampsia, sangat penting dalam usaha pencegahan preeklampsia berat dan eklampsia, di samping pengendalian terhadap faktor-faktor predisposisi yang lain. Diagnosis pre eklamsia ditegakkan berdasarkan adanya dua dari tiga gejala, yaitu penambahan berat badan yang berlebihan, edema, dan proteinuria. Penambahan berat badan yang berlebihan bila terjadi kenaikan 1 Kg seminggu berapa kali.
Edema terlihat sebagai peningkatan berat badan, pembengkakan kaki, jari tangan, dan muka. Tekanan darah > 140/90 mmHg atau tekanan sistolik meningkat >30 mmHg atau tekanan diastolik >15 mmHg yang diukur setelah pasien beristirahat selama 30 menit.
(Kapita Selekta Kedokteran, Mansjoer Arif, Media Aesculapius, Jakarta, 2000). Pemeriksaan Fisik • Muka: tidak pucat, tidak ada oedema • Mata: seclera putih, konjungtiva merah muda • Hidung: bersih, tidak ada polip • Mulut: bibir tidak pucat, lidah bersih, tidak ada karies dan stomatitis • Telinga: simetris, bersih, tidak ada serumen, nyeri tragus kanan dan kiri (-/-) • Leher: tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, limfe dan vena jugularis • Payudara: simetris, bersih, tidak ada benjolan, puting susu kanan dan kiri menonjol • Abdomen: terdapat linea nigra, tidak ada bekas luka oprasi.
MAKALAH KEPERAWATAN MATERNITAS “INFEKSI TRACTUS GENETALIA” Di susun oleh: Indah Fitri Anita Sari (NIM: 1511007) Liliani Permata Sari (NIM: 1511009) PROGRAM S-1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PATRIA HUSADA BLITAR 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita semua ke jalan kebenaran yang diridhoi Allah SWT. Maksud kami membuat makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah KEPERAWATAN MATERNITAS yang diamanatkan oleh dosen kami. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini banyak sekali kekurangannya baik dalam cara penulisan maupun dalam isi. Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat, khususnya bagi kami yang membuat dan umumnya bagi yang membaca makalah ini, untuk menambah pengetahuan tentang “INFEKSI TRACTUS GENETALIA”Amin. Desember 2017 Penyusun DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.......
DAFTAR ISI........ BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...... 1.2 Rumusan Masalah...... 1.3 Tujuan....... BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi....... 2.2 Sebab terjadinya hipertensi dalam kehamilan... 2.3 Klasifikasi hipertensi dalam kehamilan....
2.4 Epidemiologi hipertensi dalam kehamilan.... 2.5 Faktor resiko hipertensi dalam kehamilan.... 2.6 Pencegahan.......
2.7 Komplikasi....... 2.8 Patofisiologi....... 2.5.1 Pathway...... 2.9 Pentalakasanaan...... BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan...... 3.2 Saran.......
DAFTAR PUSTAKA BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Radang atau infeksi pada alat-alat genetal dapat timbul secara akut dengan akibat meninggalnya penderita atau penyakit bisa sembuh sama sekali tanpa bekas atau dapat meninggalkan bekas seperti penutupan lumen tuba. Penyakit ini bisa juga menahun atau dari permulaan sudah menahun. Salah satu dari infeksi tersebut adalah pelviksitis, serviksitis, adneksitis dan salpingitis Sebagian besar wanita tidak menyadari bahwa dirinya menderita infeksi tersebut.
Biasanya sebagian besar wanita menyadari apabila infeksi telah menyebar dan menimbulkan berbagai gejala yang mengganggu. Keterlambatan wanita memeriksakan dirinya menyebabkan infeksi ini menyebar lebih luas dan akan sulit dalam penanganannya. Dengan memperlihatkan saluran yang berkelanjutan, alat genetalia wanita berhubungan langsung dengan dunia luar melalui saluran tuba menuju peritonieum, saluran dan kavum uteri, kanalis servikal dan vagina dan vulva. Melalui saluran tersebut diperkirakaan infeksi pada bagian luar vulva dan vagina dapat berkelanjutkan menuju kavum peritoneum, sehingga terjadilah peritonitis local maupun umum. Infeksi perkontinuitatum dapat dicegah karena adanya mekanisme pertahanan.
Vulva dengan kulit dan epitel yang berlapis merupakan hambatan utama untuk terjadinya infeksi vulvitis. Vagina dengan bakteri doderlein yang mampu membuat suasana asam dapat menghindari terjadinya infeksi vaginitis. Serviks uteri yang selalu mengeluarkan lendir dan dapat mengental dibagian bawah, menghalangi masuknya bakteri menuju kavum uteri.
...'>Makalah Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Yang Hipertensi Dalam(10.10.2018)Feb 7, 2018 - This website uses cookies to ensure you get the best experience on our website. Our partners will collect data and use cookies for ad. Asuhan Kebianan Pada Ibu Hamil Yang Hipertensi Hipertensi ditemukan pada ibu hamil baik pada penyakit sebelumnya (5-15% dari total ibu hamil) atau sebagai gangguan yang berhubungan dengan kehamilan, pre-eklamsia (Lyoyd, dalam Wylie).
Perlu ditekankan bahwa sindroma preeklampsia ringan dengan hipertensi, edema, dan proteinuri sering tidak diketahui atau tidak diperhatikan oleh wanita yang bersangkutan. Tanpa disadari, dalam waktu singkat dapat timbul preeklampsia berat, bahkan eklampsia. Dengan pengetahuan ini, menjadi jelas bahwa pemeriksaan antenatal yang teratur dan secara rutin mencari tanda-tanda preeklampsia, sangat penting dalam usaha pencegahan preeklampsia berat dan eklampsia, di samping pengendalian terhadap faktor-faktor predisposisi yang lain. Diagnosis pre eklamsia ditegakkan berdasarkan adanya dua dari tiga gejala, yaitu penambahan berat badan yang berlebihan, edema, dan proteinuria. Penambahan berat badan yang berlebihan bila terjadi kenaikan 1 Kg seminggu berapa kali.
Edema terlihat sebagai peningkatan berat badan, pembengkakan kaki, jari tangan, dan muka. Tekanan darah > 140/90 mmHg atau tekanan sistolik meningkat >30 mmHg atau tekanan diastolik >15 mmHg yang diukur setelah pasien beristirahat selama 30 menit.
(Kapita Selekta Kedokteran, Mansjoer Arif, Media Aesculapius, Jakarta, 2000). Pemeriksaan Fisik • Muka: tidak pucat, tidak ada oedema • Mata: seclera putih, konjungtiva merah muda • Hidung: bersih, tidak ada polip • Mulut: bibir tidak pucat, lidah bersih, tidak ada karies dan stomatitis • Telinga: simetris, bersih, tidak ada serumen, nyeri tragus kanan dan kiri (-/-) • Leher: tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, limfe dan vena jugularis • Payudara: simetris, bersih, tidak ada benjolan, puting susu kanan dan kiri menonjol • Abdomen: terdapat linea nigra, tidak ada bekas luka oprasi.
MAKALAH KEPERAWATAN MATERNITAS “INFEKSI TRACTUS GENETALIA” Di susun oleh: Indah Fitri Anita Sari (NIM: 1511007) Liliani Permata Sari (NIM: 1511009) PROGRAM S-1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PATRIA HUSADA BLITAR 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita semua ke jalan kebenaran yang diridhoi Allah SWT. Maksud kami membuat makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah KEPERAWATAN MATERNITAS yang diamanatkan oleh dosen kami. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini banyak sekali kekurangannya baik dalam cara penulisan maupun dalam isi. Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat, khususnya bagi kami yang membuat dan umumnya bagi yang membaca makalah ini, untuk menambah pengetahuan tentang “INFEKSI TRACTUS GENETALIA”Amin. Desember 2017 Penyusun DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.......
DAFTAR ISI........ BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...... 1.2 Rumusan Masalah...... 1.3 Tujuan....... BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi....... 2.2 Sebab terjadinya hipertensi dalam kehamilan... 2.3 Klasifikasi hipertensi dalam kehamilan....
2.4 Epidemiologi hipertensi dalam kehamilan.... 2.5 Faktor resiko hipertensi dalam kehamilan.... 2.6 Pencegahan.......
2.7 Komplikasi....... 2.8 Patofisiologi....... 2.5.1 Pathway...... 2.9 Pentalakasanaan...... BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan...... 3.2 Saran.......
DAFTAR PUSTAKA BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Radang atau infeksi pada alat-alat genetal dapat timbul secara akut dengan akibat meninggalnya penderita atau penyakit bisa sembuh sama sekali tanpa bekas atau dapat meninggalkan bekas seperti penutupan lumen tuba. Penyakit ini bisa juga menahun atau dari permulaan sudah menahun. Salah satu dari infeksi tersebut adalah pelviksitis, serviksitis, adneksitis dan salpingitis Sebagian besar wanita tidak menyadari bahwa dirinya menderita infeksi tersebut.
Biasanya sebagian besar wanita menyadari apabila infeksi telah menyebar dan menimbulkan berbagai gejala yang mengganggu. Keterlambatan wanita memeriksakan dirinya menyebabkan infeksi ini menyebar lebih luas dan akan sulit dalam penanganannya. Dengan memperlihatkan saluran yang berkelanjutan, alat genetalia wanita berhubungan langsung dengan dunia luar melalui saluran tuba menuju peritonieum, saluran dan kavum uteri, kanalis servikal dan vagina dan vulva. Melalui saluran tersebut diperkirakaan infeksi pada bagian luar vulva dan vagina dapat berkelanjutkan menuju kavum peritoneum, sehingga terjadilah peritonitis local maupun umum. Infeksi perkontinuitatum dapat dicegah karena adanya mekanisme pertahanan.
Vulva dengan kulit dan epitel yang berlapis merupakan hambatan utama untuk terjadinya infeksi vulvitis. Vagina dengan bakteri doderlein yang mampu membuat suasana asam dapat menghindari terjadinya infeksi vaginitis. Serviks uteri yang selalu mengeluarkan lendir dan dapat mengental dibagian bawah, menghalangi masuknya bakteri menuju kavum uteri.
...'>Makalah Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Yang Hipertensi Dalam(10.10.2018)